Jumat, 03 April 2009

E-LEARNING MENDOBRAK PENDIDIKAN NASIONAL

Model pembelajaran berbasis elektronik-learning (e-learning) dalam perkembangannya sangat dibutuhkan di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mempunyai penduduk yang begitu besar dan yang menempati ribuan pulau sepanjang sabang sampai Merauke. Penduduk yang begitu besar merupakan sebuah modal besar dalam menggiatakan jalannya pembangunan namun dengan luas wilayah yang besar tersebut dengan ribuan pulau yang dipisahkan lautan terkadang justru menjadi faktor penghambat adanya pemerataan dalam hal kwalitas pendidikan nasional. Saya kira kita sepakat bahwa hal tersebut tidak akan menjadi kendala dalam mengembangkan pendidikan yang lebih berkwalitas dan merata.
Arus globalisasi yang dikuti dengan beragam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat kita dituntut untuk senantiasa peka dan responsif terhadap setiap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menyertainya. Tidak dapat kita pungkiri bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi sangat lekat dengan denyut kehidupan kita dewasa ini, bahkan tidak terkecuali dalam dunia pendidikan nasional Indonesia, pendidikan kita yang telah mengalami berbagai ujian dan tahapan senantiasa membutuhkan akan beragam data dan informasi yang luas tentunya dengan tuntutan data dan informasi tersebut harus tepat dan beragam danjuga sekaligus mudah dalam mengaksesnya guna menunjang suksesnya pelaksanaan program memajukan pendidikan nasional bangsa kita.
Dewasa ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam hal ini Internet tumbuh begitu cepat bak cendawan dimusim hujan. Pertumbuhan ini tentunya menggembirakan banyak kalangan, karena sifat-sifat kemudahan yang ditawarkan oleh Internet guna menerobos aspek ruang dan waktu yang terkadang menjadi kendala dalam pendidikan kita. Walaupun kehadiran teknologi internet belum dirasakan sebagai tulang punggung utama dalam penyedia beragam data dalam pembelajaran, namun kita harus sedini mungkin harus benar-benar menyadari bahwa kehadiran Internet tidak dapat kita ejawantahkan.
Pengenalan teknologi internet kepada siswa dapat kita lakukan dengan memanfaatkan mata pelajaran TI (teknologi informasi), dengan menggunakan metode pembelajaran e-learning siswa didik akan kita kenalkan dengan beragam perangkat lunak (software) seperti search engine, maupun directory yang akan berkaitan dengan kinerja dari pencarian data di Internet. Fungsi dari search engine dan directory ialah sebagai mesin pencari informasi memudahkan kita dalam melakukan proses searching, browsing maupun surfing. Akses data bersifat real time, tidak tergantung pada tempat dan waktu menjadikan model pembelajaran e-learning sangat sangat cocok sebagai media alternatif yang mendukung perkembangan pendidikan nasional bangsa Indonesia. Dengan demikian tujuan untuk mengembangkan pendidikan yang berkwalitas akan semakin nyata.
Model pembelajaran ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu syncronis (bentuk komunikasi dua arah antara siswa dengan guru yang berlangsung dalam waktu yang bersamaan) maupun asyncronis (bentuk komunikasi dua arah antara siswa dengan guru yang tidak berlangsung dalam waktu yang bersamaan). Model pembelajaran ini sangat tepat untuk menyiasati aspek waktu, dan juga tempat yang disadari atau tidak terkadang menjadi kendala dalam penyebaran informasi yang merata dan berimbang.
Tunggu apalagi mari kita bersama-sama mengembangkan model pembelajaran yang berbasiskan elektronik-learning. Mari kita bersama-sama mewujudkan pendidikan indonesia yang lebih maju dan lebih berdaya saing dengan tuntutan perkembangan dunia global. Memang kehadiran teknologi informasi (internet) masih dirasakan belum mendesak dan penting oleh sebagian masyarakat. Anggapan ini muncul karena melihat kesiapan dari sumberdaya manusia kita baik itu dari kalangan pendidik, siswa, maupun masyarakat dalam arti yang luas yang belum maksimal. Sehingga muncul kehawatiran akan dampak negative yang ditimbulkannya.
Kehawatiran ini seharusnya tidak perlu ada jikalau kita semua menyadari akan tugas dan fungsi kita masing masing sebagai penjaga dan sebagai media penyaring akan dampak negative tersebut. Terutama dalam hal ini dunia pendidikan baik itu pendidikan formal (sekolah) maupun informal (keluarga dan masyarakat) berjalan maksimal sesuai dengan fitrahnya. Pendidikan Formal (sekolah) dapat menjadi garda depan, dengan mengefektifkan pendekatan-pendekatan Estetis untuk siswa sekolah dasar (SD), pendekatan Etis untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), pendekatan kritis Untuk Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan pendekatan akademis untuk pendidikan Perguruan Tinggi, seharusnya kita semua tidak ragu-ragu lagi bersinggungan dengan segala bentuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.



Saat ini adalah era masyarakat informasi (information age) dan masyarakat ilmu pengetahuan (knowledge society). Kecepatan yang diiringi dengan tuntutan kebutuhan dapat memberikan sumbangan potensial pada sektor pendidikan dan pelatihan. Potensi positif yang dimiliki teknologi tidak saja meningkatkan efesiensi dan efektifitas serta keluwesan proses pembelajaran, tetapi juga berdampak pada pengembangan materi, pergeseran peran guru/pelatih dan semakin berkembangnya otonomi peserta didik. E-Learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. Jadi dalam pelaksanaannya e-learning menggunakan jasa audio, video atau perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya. Kehadiran e-Learning memang merupakan sesuatu yang relatif baru di Indonesia. Kehadirannya bukan tanpa kekurangan namun dengan kekurangan justru harus menjadikan kita lebih semangat dan tertantang untuk menemukan jawaban dari kekurangan tersebut.

Bookmark and Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar