Rabu, 04 Februari 2009

Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) 2009

30/06/2009
Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) 2009

TUJUAN:
Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) bertujuan untuk membangkitkan minat dan memupuk kegemaran remaja untuk melakukan kegiatan penelitian yang bersifat ilmiah.

SYARAT PESERTA:
Warga Negara Indonesia; Siswa SMA/MA negeri/swasta; Perorangan atau kelompok; Usia maksimum 19 tahun; Bersedia menyerahkan hak cipta hasil karyanya; Tunduk kepada keputusan Dewan Juri.

RUANG LINGKUP KEILMUAN:
Pertanian, Biologi, Matematika, Fisika, Mesin, Elektronika, Kimia, Geologoi, Kesehatan, Psikologi, Bahasa, Kesusastraan, Sejarah, Kebudayaan, Ekologi, Antar Bidang, Ekonomi, Manajemen, Pendidikan, Sosiologi.

Karya tulis dapat berupa penemuan baru, rekaan asli, inovasi, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan masyarakat.

PENYAJIAN:
Judul menarik, singkat, dan mencerminkan isi karya penelitian; Menyertakan pendahuluan yang menerangkan intisari masalah yang diteliti, metode atau tatacara lain yang dipakai untuk mendapatkan data dan informasi; Menguraikan hasil penelitian berdasarkan pustaka yang dipakai; Memberikan secara lengkap daftar pustaka (nama penulis, tahun, judul buku/laporan, nama penerbit, kota).

CARA MENGIKUTI:
Karya dikirim kepada: Sekretariat Panitia
Lomba Penelitian Ilmiah Remaja
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Gedung B Ditjen Mandikdasmen
Jl. RS. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan 12410
Telp. +62 21 75912056, Fax. +62 21 75912057
email:bagpro_pwk@yahoo.com, www.dikmenum.go.id

Setiap karya disertai Nama Lengkap, Tempat/Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Nomor Induk Siswa, Alamat Rumah dan Alamat Sekolah lengkap dengan nomor telepon, Nama Orang Tua dan Pendidikan Orang Tua. Dilengkapi dengan fotocopy kartu OSIS/Kartu Pelajar.

Penerimaan karya penelitian ilmiah oleh Sekretariat panitia dimulai tanggal 2 Mei 2009 dan berakhir tanggal 30 Juni 2009.

PENENTUAN FINALIS & PEMENANG:
Semua karya yang masuk ke Sekretariat Panitia akan diperiksa kesesuaiannya dan persyaratannya. Semua karya yang memenuhi persyaratan akan dinilai oleh Dewan Juri untuk dipilih dan ditentukan sejumlah karya terbaik sebagai finalis. Para finalis hasil penilaian Dewan Juri akan diminta kehadirannya di Jakarta pada waktu yang telah ditentukan untuk diwawancarai guna menentukan pemenang.

HADIAH DAN PENGHARGAAN:
Menteri Pendidikan Nasional akan memberikan penghargaan berupa TABANAS, Piagam Penghargaan, serta hadiah lain kepada semua finalis.

Pemenang Pertama:
TABANAS sebesar Rp. 10.000.000,-
Pemenang Kedua:
TABANAS sebesar Rp. 7.500.000,-
Pemenang Ketiga:
TABANAS sebesar Rp. 6.000.000,-
Pemenang Harapan Pertama:
TABANAS sebesar Rp. 3.500.000,-
Pemenang Harapan Kedua:
TABANAS sebesar Rp. 3.000.000,-

KETENTUAN KHUSUS:
Karya LPIR yang dikirim tidak boleh merupakan bahan yang diajukan untuk persyaratan ujian, penyelesaian tugas sekolah, dan lain – lainnya.

Karya yang diajukan tidak boleh diikutkan pada lomba lain dan juga bukan karya yang pernah diikutsertakan dalam lomba sebelumnya atau lomba lain yang sejenis.

Apabila hasil karya yang terpilih sebagai finalis merupakan hasil karya kelompok, maka yang diundang hanya ketua atau salah satu anggota kelompok yang mendapat kepercayaan untuk mewakili kelompoknya, dengan persyaratan tertulis.

Sumber
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
http://www.depdiknas.go.id/

Kontrofersi metoda mengajar berbasis e-learning

Ditengah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini membuat hampir seluruh aspek kehidupan kita ikut terimbas oleh karenanya. Ilmu pengetahuan dan teknologi hadir dalam beragam corak dan bentuk. Tidak kita pungkiri hadirnya teknologi membuat banyak aspek dari kehidupan kita semakin terasa ringan. Takterkecuali perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat perkembangannya dewasa ini. Mulai dari teknologi pemberitaan dalam wujud radio maupun telefisi juga teknologi komunikasi seperti telephone, handpone, dan Internet semakin merebak bak tumbuhnya cendawan dimusim penghujan.
Tidak sedikit dari kita yang merasa resah akan maju pesatnya perkembangan teknologi tersebut. Kehawatiran ini seakan terasa wajar kitika hadirnya teknologi tersebut tidak digunakan sebagaimana mestinya. Kurang tepat kiranya jika ada pendapat bahwa masuknya teknologi baik informasi maupun komunikasi berdampak negatif terhadap kehidupan kita. Memang kita harus mengakui bahwa sehebat apapun perkembangan teknologi sama saja dengan perkembangan hal-hal yang lain, dimana ada hal positif dan negatif dari dampak yang ditimbulkannya. Saya kira semua akan setuju dengan pendapat saya bahwa dampak positif atau negatifkah yang dominan akan sangat tergantung dari pengguna dari produk-produk tersebut, dengan kata lain manusialah sebenarnya yang memegang kendali.
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang dewasa ini diterapkan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode e-learning (elektronik learning)yang berbasiskan internet dewasa ini, membuat jalannya pendidikan di indonesia menuju era keterbukaan. Model ini baik disadari atau tidak telah memberikan alternatif pemecahan dalam berbagai hal, seperti keterbatasan akses data dan informasi, tempat dan juga waktu. Dengan model pembelajaran e-learning aspek tempat dan waktu dapat disiasati dengan menerapkan model pembelajaran sinkronus (proses pembelajaran dimana komunikasidilakukan dalam waktu yang bersamaan) dan asynkronus (Pembelajaran dengan komunikasi dua arah yang tidak dilakukan dalam satu waktu dan tempat secara bersamaan) dengan dukungan informasi yang datanya bersifat realtime (data dikirim dan diterima dalam satu waktu) jelas akan menguntungkan semua pihak yang terlibat didalamnya.
Siswa dalam metode ini harus dilibatkan secara aktif dimana metode yang digunakan bukan bersifat eksipositori (satu arah dan berpusat pada guru) namun berpusat pada siswa dan berlangsung dua arah. Sehingga mau tidakmau siswa akan aktif mencari data dan informasi yang diperlukan. Dengan demikian siswa tidaka akan merasa bosan dan jemu terhadap mata pelajaran. Selain itu bagi guru atau tenaga pengajar metode ini akan sangat menghemat waktu dan tenaga dan menjadikan proses belajar-mengajar di dalam kelas semakin dinamis dan hidup.
Memang disamping keunggulan dari metode ini ada beberapa kelemahan yang tidak dapat kita pungkiri seperti semakin terbukanya tindakan plagiat atau yang sering kita tahu sebagai copy paste, atau penggunaan internet yang tidak pada tempatnya seperti dengan membuka situs porno. Untuk menanggulangi hal ini peran dari seorang guru sebagai tenaga pengajar yang memfasilitasi siswa dituntut untuk lebih banyak berperan. Guru harus mampu disamping menjadi fasilitator ia juga harus bisa menjadi katalisator terhadap hal-hal yhang tidak diinginkan seperti diatas. Guru sebelum memberikan materi selayaknya dalam pembelajaran konfensional hjarus memberikan a-persepsi terlebihdahulu sebelum memulai mata pelajaran, menerangkan garis besar, serta tujuan dan indikator-indikator yang akan dicapai nantinya setelah pembelajaran itu selesai. Selain itu guru juga harus terlibat secara aktif dengan siswa baik dalam proses pencarian data maupun proses evaluasi ahir dari setiap proses pembelajaran. Sehingga diharapkan tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal dan kehawatiran akan dampak negatif yang dapat muncul sewaktu-waktu dengan sendirinya akan dapat dikurangi, sehingga diharapkan masyarakat akan menerima kehadiran teknologi ini sebagai usaha untuk mewujudkan masyarakat yang sadar teknologi, demi kemajuan bersama, amin.

Bookmark and Share

SEJARAH NASIONAL INDONESIA





SEJARAH NASIONAL INDONESIA


Bookmark and Share

SEJARAH NASIONAL INDONESIA






SEJARAH NASIONAL INDONESIA