Senin, 02 Februari 2009

Pelaksanaan e-learning

Mengutip dari situs depertemen pendidikan Republik Indonesia tentang pelaksanaan e-learning ternyata ada banyak hal yang dapat dilaksanakan pada proses pembelajaran yang berbasiskan e-learning, diantaranya adalah pada 2 (dua) hal, yaitu :

1. Mencari materi pokok pembelajaran.
Untuk bisa melaksanakan proses pembelajaran yang berupa mencari materi pokok pembelajaran ini, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan terlebih dahulu, diantaranya yaitu :
a. Semua komputer sudah terkoneksi dengan internet.
b. Siswa memiliki alamat email untuk dirinya sendiri.
c. Siswa memiliki kemampuan untuk mendownload materi pokok pembelajaran
d. Siswa memiliki kemampuan untuk mengedit materi pokok pembelajaran serta kemudian mengirimkan ke email guru
e. Siswa memiliki kemampuan untuk menyimpan materi yang dikirimkan kembali oleh guru setelah diedit, pada cd, flash disk atau disket

Adapun langkah langkah mencari materi pokok pembelajaran secara ringkas, diantaranya adalah sbb

1. Guru menyampaikan kompetensi dasar serta ( beberapa ) indikator kepada para siswa beserta situs situs internet yang dapat dikunjungi berkenaan dengan kompetensi dasar serta indicator tersebut.
2. Siswa mendown load materi pokok pembelajaran yang sesuai dengan kom petensi dasar serta indikator yang disampaikan oleh guru pada situs yang telah ditunjukkan oleh guru, dalam hal ini siswa diberi kesempatan untuk mencari pada situs lain selain yang ditunjukkan oleh guru .
3. Setelah mengedit apabila diperlukan, siswa mengirimkan hasil download tersebut ke web site atau email guru.
4. Guru mengedit materi pokok yang dikirim oleh para siswa, mengeditnya, yaitu dengan mengurangi apabila materi yang dikirim oleh siswa apabila bahasannya terlalu luas, atau menambah apabila materi yang dikirim oleh siswa terlalu ringkas pembahasannya, sehingga belum memenuhi indikator yang dikehendaki oleh guru.
5. Setelah di edit, guru mengirimkan sekaligus ke alamat email siswa apabila materi pokok pembelajaran sudah disesuaikan indikator yang dikehendaki.

2. Pelaksanaan ulangan harian.dan ulangan blok
Hampir dapat dipastikan bahwa hasil ujian akhir lebih rendah dibandingkan dengan ulangan harian, kenapa hal ini bisa terjadi ?
“salah satu jawaban yang sederhana adalah bahwa pada ulangan harian bahkan ulangan blok biasanya soalnya lebih sedikit, karena soalnya berbentuk esai atau uraian, hamper tidak mungkin seorang guru menyusun soal obyektip atau pilihan ganda pada setiap kali ulangan harian atau ulangan blok, karena hal ini akan jauh lebih banyak memerlukan pikiran, tenaga dan beaya yang harus dikeluarkan, sedangkan pada ujian akhir atau ujian nasional soal soal selalu berbentuk pilihan ganda”. Jadi kesimpulannya, diantara rendahnya hasil ujian akhir adalah karena siswa kurang terlatih menghadapi soal-soal dengan model pilihan ganda, pada ulangan harian atau ulangan blok mereka ulangan dengan soal yang berbentuk esai sedangkan pada ujian akhir atau pada ulangan kenaikan kelas mereka harus mengerjakan soal soal yang berupa pilihan ganda. Disinilah peran dari e-learning, melalui e-learning seorang guru tidak perlu terlalu banyak mengeluarkan tenaga, pikiran dan beaya untuk senantiasa melaksanakan ulangan harian atau ulangan blok dengan soal soal yang berupa pilihan ganda.

Adapun hal-hal yang diperlukan sebelum pelaksanaan ulangan blok ataupun ulangan harian dengan e-learning diantaranya adalah :
a. Guru mempersiapkan bank soal, akan lebih bagus apabila soalnya cukup banyak namun masih dalam koridor indikator yang dikehendaki oleh guru, sehingga soalnya dapat diacak agar masing-masing peserta tidak sama persis soalnya, bank soal ini tentu harus di lengkapi dengan program pengacak soal, kunci jawaban serta skor yang akan di peroleh bagi masing masing peserta.
b. Program ini hendaknya dilengkapi pula dengan KKM, serta penjelasan untuk jawaban yang benar ataupun yang salah untuk keperluan remidi bagi yang belum mencapai norma KKM
c. Masing-masing siswa mempunyai nomor khusus, NIS misalnya, sebagai identitas siswa disamping nama ketika entri data.
d. Semua unit PC sudah tersambung secara LAN dengan server bagi guru, dimana bank soal maupun program program pendukung yang lain disimpan.
Sedangkan pada pelaksanaannya, ulangan harian ataupun ulangan blok adalah sebagai
berikut :
*. Siswa membuka emailnya sendiri sendiri, selanjutnya membuka soal yang telah disiapkan oleh guru serta mengisi identitas pribadinya.
*. Siswa mengerjakan soal sesuai waktu yang telah ditentukan dan selanjutnya dikirim atau diproses.
* . Siswa akan memperoleh skor sesuai jawabannya yang dilengkapi dengan ke terangan tentang ketuntasan belajarnya, dan apabila remidi akan disebutkan untuk indicator mana ia harus mengulang.
* . Apabila siswa harus remidi, maka ia hanya akan remidi pada soal soal yang berkaitan dengan indicator yang belum dicapai ketuntasan belajarnya. Itulah sedikit gambaran bagaiman e-learning dilakukan, baik untuk mencari materi pokok pembelajaran maupun pelaksanaan ulaangan harian maupun ulangan blok, yang apabila dilaksanakan insyaallah merupakan suatu alternatip pada program peningkatan pendidikan, khususnya pada proses pembelajaran.

Sejarah dan Masa Lalu

Anggapan bahwa orang Indonesia secara tradisional tidak memiliki kesadaran sejarah merupakan anggapan yang buatku sangat menyakitkan hati. Anggapan keliru ya itu benar adanya, yang benar orang Indonesia tidak memikirkan tentang masa lampau sebagaimana dilakukan oleh orang Indonesia atau Barat dewasa Ini.
Langkanya bahan-bahan tertulis disebabkan iklim dan kebudayaan, dimana Manusia indonesia tidak mengetahui atau kurang memperhatikan masa Lampau.
latas apa yang bisa kita perbuat sekarang? Apa kita tetep enak enakan dan bernostalgia dengan pandangan itu semua? Ayo lah bung sebagai anak bangsa yang berfikiran maju sudah saatnya kita merubah paradigma itu. Mulailah dengan yang sederhana dan Konkret bung...! Mari kita optimalkan kemampuan kita dalam memahami dan memaknai Sejarah. mari dengan teknologi informasi yang semakin maju kita beritakan kabar gembira ini.
mari bung kita rebut kembali kejayaan kita yang telah lalu kejayaan sebagai bangsa mandiri, berdikari dan disegani.
Mari kita budayakan melek informasi dan teknologi.

Teknologi dan E-Learning


Ungkapan bahwa teknologi bagi institusi pendidikan sangat memegang peranan penting dalam kesuksesan pembelajaran e-learning sangat tepat ketika pemanfaatan teknologi mampu dijadikan media untuk memperbaiki kualitas dalam pembelajaran. Tidak sedikit anggapan yang menyatakan model pembelajaran e-learning terkesan sebagai pembelajaran yang pasif dan hanya satu arah (ekspository), perlahan tapi pasti perkembangan teknologi informasi seperti bidang multimedia semakin membantu mewujudkan pembelajaran interaktif, meskipun tidak bertemu secara fisik (asyncronus)

Dibalik perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang kita harus mengetahui beberapa kelemahan dalam model pembelajaran e-learning seperti kemungkinan adanya kecurangan, plagiarism, dan pelanggaran hak cipta. Kuldeep Nagi dari Amerika mengatakan untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan maka e-learning dapat diselenggarakan dengan cara;
a. Mengaktifkan diskusi kelompok secara online dan membatasi kadaluwarsa soal-soal ujian.
b. Pengajar harus memberikan interaksi yang responsif dan berkelanjutan untuk mengenal siswa lebih jauh serta dan melihat minatnya, memberikan ujian berupa analisa atas suatu kasus yang berbeda, serta memintanya untuk menjelaskan logika yang menjadi dasar analisa tersebut.

Berbeda dengan Kuldep Nagi yang saya kutip dari http://media.diknas.go.id/media/document/5732, Emil Marais dan Basie von Solms dari Afrika Selatan mengatakan tentang pentingnya penyediaan alat bantu untuk membatasi akses illegal ke dalam proses pembelajaran, seperti penggunaan password ataupun akses dari nomor IP (Internet Protocol) tertentu untuk meminimalisir terjadinya kecurangan dalam praktek e-learning. Saya sangat sertuju walaupun pada kenyataannya praktek e-learning membutuhkan perhatian ekstra, kesuksesan pembelajaran dalam e-learning terletak juga pada kepercayaan yang diberikan kepada siswa dan kejujuran dari setiap komponen yang terlibat di dalamnya.

Saya sangat setuju dengan pernyataan bahwa awalan e pada e-learning ialah berbicara tentang Exploration (pendalaman), Experience (pengalaman), Engagement (keterlibatan), Ease of Use (kemudahan penggunaan) and Empowerment (pendayagunaan). Dengan demikian pendidik harus memperhatikan selain pada software yang digunakan untuk e-learning, pengajar juga harus memperhatikan pada proses penyampaian konten pembelajaran dan manajemen materi e-learning.