Senin, 02 Februari 2009

Teknologi dan E-Learning


Ungkapan bahwa teknologi bagi institusi pendidikan sangat memegang peranan penting dalam kesuksesan pembelajaran e-learning sangat tepat ketika pemanfaatan teknologi mampu dijadikan media untuk memperbaiki kualitas dalam pembelajaran. Tidak sedikit anggapan yang menyatakan model pembelajaran e-learning terkesan sebagai pembelajaran yang pasif dan hanya satu arah (ekspository), perlahan tapi pasti perkembangan teknologi informasi seperti bidang multimedia semakin membantu mewujudkan pembelajaran interaktif, meskipun tidak bertemu secara fisik (asyncronus)

Dibalik perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang kita harus mengetahui beberapa kelemahan dalam model pembelajaran e-learning seperti kemungkinan adanya kecurangan, plagiarism, dan pelanggaran hak cipta. Kuldeep Nagi dari Amerika mengatakan untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan maka e-learning dapat diselenggarakan dengan cara;
a. Mengaktifkan diskusi kelompok secara online dan membatasi kadaluwarsa soal-soal ujian.
b. Pengajar harus memberikan interaksi yang responsif dan berkelanjutan untuk mengenal siswa lebih jauh serta dan melihat minatnya, memberikan ujian berupa analisa atas suatu kasus yang berbeda, serta memintanya untuk menjelaskan logika yang menjadi dasar analisa tersebut.

Berbeda dengan Kuldep Nagi yang saya kutip dari http://media.diknas.go.id/media/document/5732, Emil Marais dan Basie von Solms dari Afrika Selatan mengatakan tentang pentingnya penyediaan alat bantu untuk membatasi akses illegal ke dalam proses pembelajaran, seperti penggunaan password ataupun akses dari nomor IP (Internet Protocol) tertentu untuk meminimalisir terjadinya kecurangan dalam praktek e-learning. Saya sangat sertuju walaupun pada kenyataannya praktek e-learning membutuhkan perhatian ekstra, kesuksesan pembelajaran dalam e-learning terletak juga pada kepercayaan yang diberikan kepada siswa dan kejujuran dari setiap komponen yang terlibat di dalamnya.

Saya sangat setuju dengan pernyataan bahwa awalan e pada e-learning ialah berbicara tentang Exploration (pendalaman), Experience (pengalaman), Engagement (keterlibatan), Ease of Use (kemudahan penggunaan) and Empowerment (pendayagunaan). Dengan demikian pendidik harus memperhatikan selain pada software yang digunakan untuk e-learning, pengajar juga harus memperhatikan pada proses penyampaian konten pembelajaran dan manajemen materi e-learning.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar