Sabtu, 18 Desember 2010

YOGYAKARTA KINI DAN MASA YANG AKAN DATANG

Wajah Yogyakarta sekarang tentunya berbeda dengan Yogyakarta yang telah lalu baik pada masa zaman kolonial, zaman pergerakan, zaman kemerdekaan sampai zaman pembangunan. Yogyakarta diwarnai dengan pertumbuhan baik di sektor ekonomi, sosial maupun budaya yang semakin hari semakin meningkat perkembangannya.
Ikon sebagai kota pendidikan dan kota budaya melekat dan menjadi jati diri kota Yogyakarta. Berbagai macam sekolah dari negeri sampai swasta dari tingkat dasar sampai tingkat perguruan tinggi dapat dengan mudah kita temui. Berbagai macam peninggalan sejarah dari mulai zaman purba zaman Hindu-Budha, Mataram Islam sampai dengan masa sekarang Ini dapat kita temui dengan relatif mudah. Berbagai macam bangunan Candi berbagai hasil kesenian,upacara-upacara adat dan beraneka ragam kearifan lokal sampai saat ini masih terus terjaga. Kerja keras dan sinergi yang baiklah dari seluruh elemen masyarakat Yogyakarta, baik dari kraton Yogyakarta, Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif, dan tentunya juga masyarakat umum.
Sebagai kota yang terus tumbuh Yogyakarta tentunya mempunyai keinginan atau cita-cita yang hendak dicapai. Hal ini menjadi lumrah karena pertumbuhan ekonomi pasti akan diikuti dengan pertumbuhan pada seckor-sektor lainnya. Oleh karena itu seluruh elemen masyarakat harus terus menerus mempersiapkan diri dengan belajar apa saja agar dapat menjawab tantangan yang akan datang. Jangan sampai kita gagal untuk belajar dan mengambil hikmah yang dapat kita petik yang dapat kita gunakan untuk masa yang akan datang. Jangan sampai kita seperti apa yang telah di katakana oleh Cicero di depan siding senat Romawi yang saya kutip dari buku Berpikir Historis Karya Sam Wineburg “ Jika kita tidak tahu apa yang terjadi sebelum kita lahir berarti kita tetap anak kecil”.
Modernisasi yang tidak dapat terpisahkan dari globalisasi menjadi tantangan yang mengasikkan sekaligus mendebarkan bagi setiap orang. Modernisasi identik dengan hal-hal yang berbau teknologi dan globalissi erat kaitannya dengan makin hilangnya batas-batas pemisah antar negara yang satu dengan negara yang lainnya. Bagi masyarakat Yogyakarta yang mewarisi beraneka ragam warisan budaya dan tradisi tentunya akan semakin merasa terpacu untuk terus menerus bekerja kreatif dan berinfofatif.Hal ini tidak lain ialah agar dapat terus menerus mempertahankan dan menguri-uri warisan budaya adiluhung.
Jika warisan budaya ini terkomunikasikan dan dapat dirasakan keberadaannya oleh khalayak umum tentunya akan menambah nilai keistimewaan bagi masyarakat Yogyakarta baik sebagai pelopor dan penggerak trasver of knowledge. Dengan sendirinya akan terbangun rasa handarbeni, rasa bangga akan kekayaan budaya yang menjadi jati diri sebuah bangsa yang menjadikan generasi penerus pembangunan bangsa tidak mudah terpengaruh dampak negative globalisasi yang cenderung bayak merusak dan mendegradasikan moral generasi penerus. Menjadi sesuatu yang sangat indah dan menjadi kado yang sangat istimewa jika bangsa ini terus tumbuh menjadi bangsa yang kuwat bangsa yang dewasa vang tangguh dalam mengarungi masa yang akan datang. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar