Mentri Koordinator Bidang Politik Hukum, dan Keamanan
(MENKO POLHUKAM)
No Nama Jabatan Masa bakti
1. Maraden Panggabean, Jend. Menko Polkam 1973-1978
2. Surono, Jend. Menko Polkam 1978-1982
3. Sudomo, Marsekal Menko Polkam 1982-1987
4. Susilo Sudarman, Jend. Menko Polkam 1987-1998
5. Feisal Tanjung, Jend. Menko Polkam 1998-2000
6. Wiranto, Jend. Menko Polkam 2000-2001
7. Susilo B. Yudhoyono, Jend. Menko Polkam 2001-2004
8. Widodo Aji Sucipto Menko Polkam 2004-Sekarangs
Sumber: (Almanak Negara Indonesia, Buku Pintar Master, Editor H.M. Iwan Gayo, Pustaka Warga Negara; Jakarta 2005. hlm. 79)
Minggu, 19 Juli 2009
MENTRI-MENTRI PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA
1. Ki Hadjar Dewantara Lahir di Jogjakarta 2 Mei 1889-26 April 1959
a. Mentri pengajaran, Kabinet Presidentil. Periode 19 Agustus 1945-14 November 1945
2. Dr. Mr. T.S. G. Mulia (1896-1969)
a. Mentri Pengajaran Kabinet Sjahrir I Periode 14 November 1945-12 Maret 1946
b. Mentri Muda Pengajaran , Kabinet Sjahrir II Periode 12 Maret 1946-2 Oktober 1946
3. Muhammad Sjafei (21 Januari 1896-11 November 1966)
a. Mentri Pengajaran, kabinet Syahrir II Periode 12 Maret 1946-2 Oktober 1946.
4. Wikana
a. Mentri negara Urusan Pemuda, Kabinet Sjahrir II, Periode 29 Juni-2 Oktober 1946
b. Mentri negara Urusan pemuda, kabinet Sjahrir III Periode 2 Oktober 1946-27 Juni 1947
c. Mentri Negara Urusan Pemuda, Kabinet Amir Sjarifudin I Periode 3 Juli-11 November 1947
d. Mentri Negara Urusan Pemuda, kabinet amir sarifudin II, Periode 11 November 1947-29 Januari 1948
5. Mr. Suwandi (Surakarta, Oktober 1899-6 Maret 1964)
a. Mentri Pengajaran, Kabinet Sjahris III Periode 2 Oktober 1946-27 Juni 1947
6. Ir. R. Gunarso (Ponorogo, 22 Oktober 1908)
Mentri Muda Pengajaran , Kabinet Sjahrir III Periode 2 Oktober 1946-27 Juni 1947
7. Mr. Ali Sastroamidjojo (Grabag, 21 Mei 1903-13Maret 1976
a. Mentri Pengajaran, Kabinet Amir Syarifudin I- Periode 3 Juli 1947-11 November 1947
b. Mentri Pengajaran , Kabinet Amissyarifuddin II Periode 11 November 1947-29 Januari 1948
c. Mentri PP dan K, Kabinet Hatta I- Periode 29 Januari 1948-4 Agustus 1949
a. Mentri pengajaran, Kabinet Presidentil. Periode 19 Agustus 1945-14 November 1945
2. Dr. Mr. T.S. G. Mulia (1896-1969)
a. Mentri Pengajaran Kabinet Sjahrir I Periode 14 November 1945-12 Maret 1946
b. Mentri Muda Pengajaran , Kabinet Sjahrir II Periode 12 Maret 1946-2 Oktober 1946
3. Muhammad Sjafei (21 Januari 1896-11 November 1966)
a. Mentri Pengajaran, kabinet Syahrir II Periode 12 Maret 1946-2 Oktober 1946.
4. Wikana
a. Mentri negara Urusan Pemuda, Kabinet Sjahrir II, Periode 29 Juni-2 Oktober 1946
b. Mentri negara Urusan pemuda, kabinet Sjahrir III Periode 2 Oktober 1946-27 Juni 1947
c. Mentri Negara Urusan Pemuda, Kabinet Amir Sjarifudin I Periode 3 Juli-11 November 1947
d. Mentri Negara Urusan Pemuda, kabinet amir sarifudin II, Periode 11 November 1947-29 Januari 1948
5. Mr. Suwandi (Surakarta, Oktober 1899-6 Maret 1964)
a. Mentri Pengajaran, Kabinet Sjahris III Periode 2 Oktober 1946-27 Juni 1947
6. Ir. R. Gunarso (Ponorogo, 22 Oktober 1908)
Mentri Muda Pengajaran , Kabinet Sjahrir III Periode 2 Oktober 1946-27 Juni 1947
7. Mr. Ali Sastroamidjojo (Grabag, 21 Mei 1903-13Maret 1976
a. Mentri Pengajaran, Kabinet Amir Syarifudin I- Periode 3 Juli 1947-11 November 1947
b. Mentri Pengajaran , Kabinet Amissyarifuddin II Periode 11 November 1947-29 Januari 1948
c. Mentri PP dan K, Kabinet Hatta I- Periode 29 Januari 1948-4 Agustus 1949
ANNE VAN JOGJA
Sinopsis....
Anne (Rachel Maryam), berayah Jawa beribu Belanda. Karena perkawinan ini, ayahnya diusir dari keluarga dan sang ayah membangun usaha perkebunan sendiri. Anne ditinggal ayahnya karena kecelakaan ketika masih kecil. Ketika berusia 10 Tahun, keadaan Jogja kisruh. Sekolah Anne ditutup, dan perusahaan yang dipegang oleh Ibunya yangt Belanda harus diserahkan kepada pribumi. Perkebunan tersebut diambil alih oleh Ayah Satrio (Arie Kristanto), sahabat Anne. Akibat semua ini, Ibu Anne meninggal, hingga Anne hidup hanya bersama pembantunya. Ia pindah ke Solo dan berusaha batik. Usaha ini berhasil. Ternyata Satrio diam-diam membantu dengan memebeli batik dalam jumlah besar atau mencarikan pembeli karena dia masih menyayangi Anne. Cintanya ini tak kesampaian karena ia telah dijodohkan orangtuanya dengan putrhi kraton solo. Anne ahirnya tahu semua ini, tetapi ia juga haruis memendam cintanya. Ia juga tahu bahwa hidupnya tak lama lagi karena kangker paru-paru. Ia memutuskan akan memeberi batik hasil karya tangannya untuk hadiah perkawinan Satrio. Ditengah sakitnya ia berhasil me nyelesaikan karyanya dan mengirimkannya pada Satrio lewat pembantunya.
Durasi...
90 Menit
Format...
35mm
Rasio
1:1.9.85
Tahun produksi
2005
Sutradara
Bobby Sandy
Produser Eksekutif
Harry Simon
Produser
Sri Hastanto
Penulis naskah
Maria Laurianti Stehanie, Nur Adhhani, Pahala Sigito Pradika Bestari, Yanwar
Snematografi
Jusuf Safari
Editor
Dwi Ilalang
Musik
Regina Lam
Pemain
Rachel Maryam, heru Prasetyo
Production Company
PT. Jatayu Cakrawala
Film&Video Jln. Tanah Abang V/14 Jakarta 10160 Tlp. (021) 3849490 Fax: (021) 3849482
Sumber:
Katalog Film Indonesia 2000-2006, Mentri Kebudayaan dan Pariwisata, Jakarta, 2006 hlm. 10
Anne (Rachel Maryam), berayah Jawa beribu Belanda. Karena perkawinan ini, ayahnya diusir dari keluarga dan sang ayah membangun usaha perkebunan sendiri. Anne ditinggal ayahnya karena kecelakaan ketika masih kecil. Ketika berusia 10 Tahun, keadaan Jogja kisruh. Sekolah Anne ditutup, dan perusahaan yang dipegang oleh Ibunya yangt Belanda harus diserahkan kepada pribumi. Perkebunan tersebut diambil alih oleh Ayah Satrio (Arie Kristanto), sahabat Anne. Akibat semua ini, Ibu Anne meninggal, hingga Anne hidup hanya bersama pembantunya. Ia pindah ke Solo dan berusaha batik. Usaha ini berhasil. Ternyata Satrio diam-diam membantu dengan memebeli batik dalam jumlah besar atau mencarikan pembeli karena dia masih menyayangi Anne. Cintanya ini tak kesampaian karena ia telah dijodohkan orangtuanya dengan putrhi kraton solo. Anne ahirnya tahu semua ini, tetapi ia juga haruis memendam cintanya. Ia juga tahu bahwa hidupnya tak lama lagi karena kangker paru-paru. Ia memutuskan akan memeberi batik hasil karya tangannya untuk hadiah perkawinan Satrio. Ditengah sakitnya ia berhasil me nyelesaikan karyanya dan mengirimkannya pada Satrio lewat pembantunya.
Durasi...
90 Menit
Format...
35mm
Rasio
1:1.9.85
Tahun produksi
2005
Sutradara
Bobby Sandy
Produser Eksekutif
Harry Simon
Produser
Sri Hastanto
Penulis naskah
Maria Laurianti Stehanie, Nur Adhhani, Pahala Sigito Pradika Bestari, Yanwar
Snematografi
Jusuf Safari
Editor
Dwi Ilalang
Musik
Regina Lam
Pemain
Rachel Maryam, heru Prasetyo
Production Company
PT. Jatayu Cakrawala
Film&Video Jln. Tanah Abang V/14 Jakarta 10160 Tlp. (021) 3849490 Fax: (021) 3849482
Sumber:
Katalog Film Indonesia 2000-2006, Mentri Kebudayaan dan Pariwisata, Jakarta, 2006 hlm. 10
100% SARI
Sinopsis......
Sari (Oky) gadis Bali yang Energik Ingin menemukan jati dirinya. Hari Harinya diisi dengan peran-peran yang berbeda-beda sebagai gadis bali yang penuh dengan upacara dan latihan tari. Sebagai gadis yang ambisius dengan berbagai les. Sebagai putri bapa (Sudjiwo Tedjo) yang harus menjaga galeri dan mendengar semua komentar negatif akan lukisan ayahhya . Sebagai penjaga warnet dan sebagai ... clubber.
Daniel (Marlon Gerber) adalah seorang D.J. yang sedang dikejar-kejar produsernya untuk memebuat album ke dua, namun yang ada di kepalanya hanya surfing. Suatu malam, sebuah insiden memaksa mereka untuk bertemu, dan hidup Sari mulai berubah...
Karena sari secara tidak sengaja menghilangkan file lagu di Komputer daniel, maka Daniel memebuat kesepakatan dengan Sari (dengan cara menyandra handphone sari) untuk menyalin ulang lagunya sementara ia bisa menggunakan waktu untuk surfing sambil berharap produsernya akan putus asa dan memebatalkan kontrak.
Sari pun mulai berbohong ke kanan-ke kiri supaya bisa menghabiskan waktu bersama daniel, dan menjalani berbagai kegiatan “Liburan” yang tidak pernah ia lakukan selama ini. Perubahan Sari meembuat kesal sahabantnya Nyoman (Tipi Jabrik). Tapi yang Sari tidak tahu, ternyata sama seperti dirinya, Nyoman si Waiter ternyata juga punya kehidupan rahasia.
Suatu hari terjadi pertemuan yang tidak disengaja saat sari menemani Daniel suntuk Surfing, dan disana mereka bertemu Nyoman yang selama ini diam-diam juga berlatih Surfing. Bertigha diatas sebuah kapal ditengah lautan Sepi, mereka bertiga terpaksa menghabiskan waktu bersama dalam situasi yang tidak nyaman. Daniel mengajak Nyoman berkompetisi surfing, tapi nyoman yang dilarang surfing oleh Kakanya, terpaksa menolak.
Bapa ahirnya mengetahui mengenai kedekatan Sari dengan ‘pria Bule” dari gosip Warga. Ia pun bertengkar dengan sari dan melarangnya untuk berkegiatan apapun selain yang berhubungan dengan adat. Sari semakin kesal dan pergi ke tempat Daniel yang sedang menjadi D.J. Dilyuar dugaan Bapa, Menyusul ke sana dan menganca m akan membom tempat itu. Bapa pun dipenjara. Daniel menemani Sari menjenguk bapa, yang hanya membuat Bapa bertambah marah.
Saat sari mulai merasa jatuh cinta dengan Daniel, Nyoman menyatakan perasaannhya ke Sari Dengan sedih terpaksa Sari Menolaknya. Masih memikirkan kata-kata nyoman pada dirinya, sari mencoba curhat ke Daniel. Tapi kemudian sari mendapat berita yang mengejutkan, dan kehidupan Sari kembali berubah, Apakah sari akan bisa menjadi sari 100%?
Keterangan......
Durasi:
94 Menit
Produksi:
Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata
Sutradara/Skenario
Caaandra Massardi
Penata Fotografi
Jun Mahir, Faozan Rizal
Editor
Yourdan Anand
Penata Artisrtik
Eros Eflin
Camera Underwater
Arya Subiyakto
Pemain
IGA Okky (sari), Marlon Geber (Daniel), Tipi Jabrik (Nyoman), Sudjiwo Tedjo (Bapa)
Sumber:
Katalog Film Indonesia 2000-2006, Mentri Kebudayaan dan Pariwisata, Jakarta, 2006 hlm. 05
Sari (Oky) gadis Bali yang Energik Ingin menemukan jati dirinya. Hari Harinya diisi dengan peran-peran yang berbeda-beda sebagai gadis bali yang penuh dengan upacara dan latihan tari. Sebagai gadis yang ambisius dengan berbagai les. Sebagai putri bapa (Sudjiwo Tedjo) yang harus menjaga galeri dan mendengar semua komentar negatif akan lukisan ayahhya . Sebagai penjaga warnet dan sebagai ... clubber.
Daniel (Marlon Gerber) adalah seorang D.J. yang sedang dikejar-kejar produsernya untuk memebuat album ke dua, namun yang ada di kepalanya hanya surfing. Suatu malam, sebuah insiden memaksa mereka untuk bertemu, dan hidup Sari mulai berubah...
Karena sari secara tidak sengaja menghilangkan file lagu di Komputer daniel, maka Daniel memebuat kesepakatan dengan Sari (dengan cara menyandra handphone sari) untuk menyalin ulang lagunya sementara ia bisa menggunakan waktu untuk surfing sambil berharap produsernya akan putus asa dan memebatalkan kontrak.
Sari pun mulai berbohong ke kanan-ke kiri supaya bisa menghabiskan waktu bersama daniel, dan menjalani berbagai kegiatan “Liburan” yang tidak pernah ia lakukan selama ini. Perubahan Sari meembuat kesal sahabantnya Nyoman (Tipi Jabrik). Tapi yang Sari tidak tahu, ternyata sama seperti dirinya, Nyoman si Waiter ternyata juga punya kehidupan rahasia.
Suatu hari terjadi pertemuan yang tidak disengaja saat sari menemani Daniel suntuk Surfing, dan disana mereka bertemu Nyoman yang selama ini diam-diam juga berlatih Surfing. Bertigha diatas sebuah kapal ditengah lautan Sepi, mereka bertiga terpaksa menghabiskan waktu bersama dalam situasi yang tidak nyaman. Daniel mengajak Nyoman berkompetisi surfing, tapi nyoman yang dilarang surfing oleh Kakanya, terpaksa menolak.
Bapa ahirnya mengetahui mengenai kedekatan Sari dengan ‘pria Bule” dari gosip Warga. Ia pun bertengkar dengan sari dan melarangnya untuk berkegiatan apapun selain yang berhubungan dengan adat. Sari semakin kesal dan pergi ke tempat Daniel yang sedang menjadi D.J. Dilyuar dugaan Bapa, Menyusul ke sana dan menganca m akan membom tempat itu. Bapa pun dipenjara. Daniel menemani Sari menjenguk bapa, yang hanya membuat Bapa bertambah marah.
Saat sari mulai merasa jatuh cinta dengan Daniel, Nyoman menyatakan perasaannhya ke Sari Dengan sedih terpaksa Sari Menolaknya. Masih memikirkan kata-kata nyoman pada dirinya, sari mencoba curhat ke Daniel. Tapi kemudian sari mendapat berita yang mengejutkan, dan kehidupan Sari kembali berubah, Apakah sari akan bisa menjadi sari 100%?
Keterangan......
Durasi:
94 Menit
Produksi:
Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata
Sutradara/Skenario
Caaandra Massardi
Penata Fotografi
Jun Mahir, Faozan Rizal
Editor
Yourdan Anand
Penata Artisrtik
Eros Eflin
Camera Underwater
Arya Subiyakto
Pemain
IGA Okky (sari), Marlon Geber (Daniel), Tipi Jabrik (Nyoman), Sudjiwo Tedjo (Bapa)
Sumber:
Katalog Film Indonesia 2000-2006, Mentri Kebudayaan dan Pariwisata, Jakarta, 2006 hlm. 05
ANTARA SEJARAH DAN MASA LAMPAU
ANTARA SEJARAH DAN MASA LAMPAU
Sejarah dan masa lampau adalam dua hal (dwitunggal) yang tidak dapat kita lepaskan dan tidak dapat kita pahami satu persatu secara terpisah. Sejarah adalah bagian dari masalampau begitu juga masalampau adalah unsure penting dari sejarah. Hal ini pelu saya kemukakan karena dalam pemahaman sejarah kita sebagai seorang awam terkadang memukul rata (gebyahuyah) terhadap pemahaman sejarah. Tidak sedikit orang menganggap bahwa sejarah adalah masa lampau begitu juga setiap peristiwa masa lampau kita sebut dengan sejarah. Dalam persoalan ini ada hal mendasar yang perlu saya kemukakan agar pemahaman kita terhadap sejarah sesuai dan benar tidak salah kaprah, diantaranya ialah pemahaman sejarah sebagai peristiwa dan sejarah sebagai kisah. Dalam buku Pemahaman Sejarah Indonesia Sebelum dan Sesudah Revolusi terbitan LP3ES dijabarkan dengan lugas hal apa saja yang membatasi diantara pemahaman keduanya. Berbeda dengan disiplin ilmu yang lain sejarah memang sangat unik sesuai dengan sifatnya-sifnya enmaling dan hanya sekali terjadi dengan demikian tidak mungkin terluang kembali dalam waktu yang sama dan peristiwa yang sama. Sesuai dengan sifat dari sejarah itu sendiri maka kita harus hati-hati mengkatagorikan mana sejarah yang termasuk kedalam sebuah kisah dan sebuah peristiwa. Hal ini sangat penting guna mempertanggungjawabkan setiap tindakan dan pendapat kita yang keluar.
Sejarah sebagai sebuah peristiwa ialah semua hal yang terjadi hanya satu kali dan tidak mungkin terjadi lagi baik sama persis waktu, peristiwa, motif, dan kejadian yang melatar belakangi. Peristiwa yang demikian bisa kita sebut sebagai peristiwa sejarah dengan asumsi peristiwa tesebut tidak dapat kita ulangi lagi. Sedangkan sejarah sebagai sebuah kisah ialah sejarah yang telah melalui tahap penulisan oleh seorang sejarawan. Sejarah tiadalain ialah hasil karya dari seorang sejarawan yang telah melakukan interprestasi terhadap suatu data-data baik data primer maupun sekunder .dengan menggunakan metode ilmiah khusus yang menghasilkan tulisan sejarah yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah.
Dengan demikian seharusnya kita memposisikan sejarah sebagai salah satu usaha kita untuk memahami masa lapau untuk kita gunakan di masa sekarang dan untuk menyusun masa depan yang lebih baik. Karena dengan memahami sejarah secara tepat maka kita dapat memberikan yang terbaik untuk hidup kita baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sejarah dan masa lampau adalah satu kesatuan sejarah tidak mungkin ada tanpa masa lampau begitupun tanpa ada sejarah kita tidak dapat memahami masa lampau. Sejarah sebagai kisah dan peristiwa sudah jelas perbedaannya, dimana sejarah yang kita pelajari di linggkungan akademis baik sekolah dasar samapai perguruan tinggi ialah sejarah sebagai sebuah kisah yang dapat kita pertanggungjawabkan.
Dengan demikian tidak ada alasan untuk menganggap sejarah sebagai disiplin ilmu yang menjenuhkan dan tidak penting. Sejarah akan selalu dibutuhkan oleh generasi mana saja, kapan saja, dan dimana saja untuk membantu mengerti jati diri yang sebenarnya dan untuk menuntun langkah yang tepat untuk menentukan masa depan yang lebih baik.
Sejarah dan masa lampau adalam dua hal (dwitunggal) yang tidak dapat kita lepaskan dan tidak dapat kita pahami satu persatu secara terpisah. Sejarah adalah bagian dari masalampau begitu juga masalampau adalah unsure penting dari sejarah. Hal ini pelu saya kemukakan karena dalam pemahaman sejarah kita sebagai seorang awam terkadang memukul rata (gebyahuyah) terhadap pemahaman sejarah. Tidak sedikit orang menganggap bahwa sejarah adalah masa lampau begitu juga setiap peristiwa masa lampau kita sebut dengan sejarah. Dalam persoalan ini ada hal mendasar yang perlu saya kemukakan agar pemahaman kita terhadap sejarah sesuai dan benar tidak salah kaprah, diantaranya ialah pemahaman sejarah sebagai peristiwa dan sejarah sebagai kisah. Dalam buku Pemahaman Sejarah Indonesia Sebelum dan Sesudah Revolusi terbitan LP3ES dijabarkan dengan lugas hal apa saja yang membatasi diantara pemahaman keduanya. Berbeda dengan disiplin ilmu yang lain sejarah memang sangat unik sesuai dengan sifatnya-sifnya enmaling dan hanya sekali terjadi dengan demikian tidak mungkin terluang kembali dalam waktu yang sama dan peristiwa yang sama. Sesuai dengan sifat dari sejarah itu sendiri maka kita harus hati-hati mengkatagorikan mana sejarah yang termasuk kedalam sebuah kisah dan sebuah peristiwa. Hal ini sangat penting guna mempertanggungjawabkan setiap tindakan dan pendapat kita yang keluar.
Sejarah sebagai sebuah peristiwa ialah semua hal yang terjadi hanya satu kali dan tidak mungkin terjadi lagi baik sama persis waktu, peristiwa, motif, dan kejadian yang melatar belakangi. Peristiwa yang demikian bisa kita sebut sebagai peristiwa sejarah dengan asumsi peristiwa tesebut tidak dapat kita ulangi lagi. Sedangkan sejarah sebagai sebuah kisah ialah sejarah yang telah melalui tahap penulisan oleh seorang sejarawan. Sejarah tiadalain ialah hasil karya dari seorang sejarawan yang telah melakukan interprestasi terhadap suatu data-data baik data primer maupun sekunder .dengan menggunakan metode ilmiah khusus yang menghasilkan tulisan sejarah yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah.
Dengan demikian seharusnya kita memposisikan sejarah sebagai salah satu usaha kita untuk memahami masa lapau untuk kita gunakan di masa sekarang dan untuk menyusun masa depan yang lebih baik. Karena dengan memahami sejarah secara tepat maka kita dapat memberikan yang terbaik untuk hidup kita baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sejarah dan masa lampau adalah satu kesatuan sejarah tidak mungkin ada tanpa masa lampau begitupun tanpa ada sejarah kita tidak dapat memahami masa lampau. Sejarah sebagai kisah dan peristiwa sudah jelas perbedaannya, dimana sejarah yang kita pelajari di linggkungan akademis baik sekolah dasar samapai perguruan tinggi ialah sejarah sebagai sebuah kisah yang dapat kita pertanggungjawabkan.
Dengan demikian tidak ada alasan untuk menganggap sejarah sebagai disiplin ilmu yang menjenuhkan dan tidak penting. Sejarah akan selalu dibutuhkan oleh generasi mana saja, kapan saja, dan dimana saja untuk membantu mengerti jati diri yang sebenarnya dan untuk menuntun langkah yang tepat untuk menentukan masa depan yang lebih baik.
Langganan:
Postingan (Atom)